MANAJEMEN SISTEM INFORMASI (IRM)
Pendahuluan
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem
Informasi Berbasis Komputer merupakan Sistem pengolah data menjadi informasi
yang dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Informasi
merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti
halnya sumber lain. IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi
siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan
informasi yang berkualitas. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam
pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. CBIS mengacu pada evolusi
sistem berbsis komputer yang memperlihatkan perkembangan teknologi SIM.
Tinjauan Pustaka
“Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu
berhubungan dengan istilah computer-based Information System(CBIS) atau
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.” (Akmal darmawan syarief )
“Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan
komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem
informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya
komputer.
Pembahasaan
Mengelola CBIS
- Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara CBIS
- Dlm beberapa situasi manajer harus dapat mengerjakan semua tugas tanpa bantuan.
- Spesialis informasi memberikan bantuan teknis jika diperlukan.
- CBIS akan dikembangkan manajer harus merencanakan life cycle dan kemudian mengontrol para spesialis.
- Mengontrol sumber CBIS untuk menjaga penampilan sistem dengan segala kemampuan, setelah implementasi.
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang
mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola
dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain
seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.
Perencanaan
manajemen puncak dari suatu perusahaan yang akan menetapkan penggunaan
komputerisasi yang akan berguna untuk mengetahui penciptaan sumber informasi
dan pengelolaannya Information resources management (IRM), jika
perusahaan akan menerapkan IRM maka harus ada tiga unsur, yaitu :
- Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan yang disebut Chief Information Officer (CIO).
- CIO turut ambil bagian dengan Eksekutif lain dalam menyusun rencana jangka panjang untuk organisasi.
- Rencana jangka panjang harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal.
Syarat-syarat
Infromasi
Beberapa hal
yang menetukan suatu infromasi layak atau tidaknya digunakan, diantaranya
adalah:
- Relevansi: Infromasi memiliki keterkaitan yang lebih lekat dengan masalah atau kondisi yang sedang dihapi.
- Ketepatan: proses awal sampai akhir dalam membentuk infromasi harus akurat dengan objek yang sedang dianalisis.
- Tepat waktu: infromasi dapat dikirim dan diterima saat kondisi yang sedang diatasi, infromasi yang sudah usang atau tidak tepat waktu dalam pengkomunikasiannya dapat dikategorikan infrormasi itu hanya sebagai masukan /data masukan, semisal: Anda memberikan infromasi tentang kenaikan syarat masuk perkuliahan diman perkuliahan sudah dimulai.
- Kelengkapan: elemen-elemen atau kandungan yang membentuk suatu infromasi dapat dijelaskan dan dibuktikan dengan jelas.
Model
Model merupakan
bentuk abstraksi dari tujuan yang ingin dicapai serta aktivitas dalam pemecahan
masalah. Bebrapa bentuk model yang terdapat pada CBIS merupakan kumpulan
sistem-sistem yang lebih kecil dikenal dengan subsitem memiliki bentuk
masing-masing, untuk tiap sub sistem mereka saling berhubungan satu sama lain
untuk mancapai suatu tujuan yang telah terkonsep.
Bebrapa bentuk
model dari subsistem CBIS, yaitu:
- Model Fisik merupakan gambaran real atau bentuk yang nyata dari subsitem CBIS, misalkan: komputer, media penyimpanan, komputer(memilki subsitem yang lebih kecil dengan tujuan komputasi data).
- Model Naratif adalah bentuk dari komponen yang dapat digambarkan berupa instruksi lisan, lekat dengan subjek dari CBIS, atau user itu sendiri.
- Model Grafis merupaknan bentuk simbol berupa kumpulan titik-titik yang membentuk garis serta menjadi sebuah objek visual.
- Model Matematis merupakan model yang masuk dalam komponen CBIS berupa operasi-operasi matematis, model ini umumnya cenderung apada kegiatan pemrosesan data atau manipulasi data, seperti halnya membuat data statistik, laporan penjualan, laporan pendapatan.
Kesimpulan
CBIS biasanya ditugaskan kepada manajer agar memudahkan dalam melaksanakan
tugasnya. Perkembangan CBIS manajer dapat merencanakan siklus hidup dan
mengatur para special dalam bidang informasi. Dan IRM (Information Resource
Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan
sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.(Untuk lebih lengkapnya
lagi mengenai CBIS dapat di lihat di materi bulan oktober)
PENDAHULUAN
Evolusi sistem berbasis komputer mengikuti suatu pola yang disebut siklus hidup
sistem, yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan
serta penggunaan. Manajer dari area pemakai terlibat dalam perencanaan dengan
maksud agar proyek akan memperoleh manfaat. Analis sistem membantu manajer
dalam pendefinisian masalah, menetapkan tujuan dan mengenai kendala-kendala
serta studi kelayakan. Tahap analisis dimulai dengan pengumuman kepada
para pegawai dan dibentuknya tim proyek. Kegiatan yang dilakukan yaitu pemakai
mendefinisikan kebutuhan informasi, menentukan kriteria kinerja, menyiapkan
usulan rancangan untuk merancang sistem baru. Tahap rancangan mulai saat
analis terlibat dalam rancangan sistem yang terinci, dengan menggunakan
teknik-teknik dan peralatan terstruktur yang mendokumentasikan proses dan data.
Dilakukan pula identifikasi konfigurasi sistem alternatif dan dievaluasi, dan
yang terbaik dipilih. Diajukan usulan penerapan yang akan memberi dasar
untuk menciptakan suatu sistem kerja dari dokumentasi rancangan. Tahap
penerapan melibatkan para spesialis informasi lainnya, pemakai tambahan dan
mungkin orang luar seperti konsultan dan kontraktor. Setelah perancangan yang
terinci diperoleh perangkat keras dan perangkat lunak serta dibuat database.
Ketika fasilitas fisik telah siap dan pendidikan yang diperlukan telah
dilaksanakan, manajemen menentukan apakah cutover ke sistem baru perlu
dilaksanakan. Apabila sistem tersebut dianggap tidak bisa digunakan lagi, pihak
manajemen dapat mengotorisasi proyek rekayasa ulang, yang mengulang siklus
hidup sistem. Setelah tahap penggunaan dimulai, analis sistem dan auditor
internal melaksanakan penelaahan pasca penerapan, yang diulang secara berkala
sepanjang umur hidup sistem. Spesialis informasi juga melakukan pemeliharaan
sistem. Meskipun siklus hidup sistem mewakili bentuk dasar dari kerja
sistem, siklus hidup sistem terpengaruh perubahan metodologi lain yang
menekankan penggunaan peralatan pengembangan berbasis komputer. Salah satunya
yaitu rapid application development – RAD yang menyatukan baik CASE
maupun prototyping.
PEMBAHASAN
1. Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis
Komputer
Implementasi sistem informasi berbasis komputer
merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang
banyak, uang dan peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu yang panjang.
Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
*Memberikan-dasar-pengontrolan.
*Mendefinisikan-lingkup-proyek;
*Mengatur-urutan-tugas;
* Mengetahui bidang masalah yang potensial
*Mendefinisikan-lingkup-proyek;
*Mengatur-urutan-tugas;
* Mengetahui bidang masalah yang potensial
2. Siklus Hidup Sistem
1. Fase Perencanaan
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
- Menentukan lingkup dari proyek
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang
terlibat dan mana yang tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari
skala sumber daya yang diperlukan.
- Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan
dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.
- Mengatur urutan tugas
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk
mencapai sistem. Tugas tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas
informasi dan kebutuhan agar efisien.
- Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus
dispesifikasikan sejak awal.
Langkah-langkahnya
1. Menyadari
masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh
manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus
memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan
identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan
mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end
user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk
pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain
itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan
manajer.
3. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar
tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga
tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari
kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan
pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan
oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras
yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu.
Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem
benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun
kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada
faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.Adaenam dimensi kelayakan, yaitu :
- Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
- Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
- Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
- Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
- Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
- Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan
untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa
pegawai penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan
penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan
memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang
harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis
akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk
menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus
diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan
pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan
perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan
dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra
proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu
diteruskan à keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting
yang perlu dilakukan yaitu :
- Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
- Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan
berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan
maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan
pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual
tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian.
(misalkan gunakan Microsoft Project).
2. Fase
Analisis dan Disain
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian
telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis
sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Adapun tahapannya yaitu :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer
baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan
kepada para pegawai tentang :
a. alasan perusahaan melaksanakan proyek
b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan
dan pegawai.
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem
dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada
berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai
sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan
terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan,
pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara
perorangan lebih disukai, dengan alasan :
- Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.
- Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai.
- Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
- Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran
data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan
data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua
dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara
tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
Misalkan,
- Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
- Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
- Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk
membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini
manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut
termasuk di dalam usulan rancangan.
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan
rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam
beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya
kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap
rancangan.
3. Tahap Perancangan
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat
menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan. Langkah-langkah
tahapan rancangan yaitu :
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
Analis bekerja sama dengan pemakai dan
mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam
modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi
secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap
mengarah lebih rinci. Pendekatan top-down ini merupakan
ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu
rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat
dokumentasi yang popular yaitu diagram arus data (data flow diagram),
diagram hubungan entitas (entity relationship duagram), kamus data (data
dictionary), flowchart, model hubungan objek, dan spesifikasi
kelas.
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif
konfigurasi sistem
Analis mengidentifikasi konfigurasi – bukan merek atau
model – peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem
dalam menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses berurutan,
dimulai dengan berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi
sistem
Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi
berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan
subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
4. Memilih konfigurasi terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan
menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu
konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajer
untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan
selanjutnya dilakukan oleh SC MIS.
5. Menyiapkan usulan penerapan
Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation
proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan,
keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah
penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang telibat.
Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan
akan disetujui.
Secara diagram tahapan analisis tampak pada Gambar
8.4. sedangkan contoh format untuk dokumen usulan penerapan, yaitu sebagai
berikut :
- Ikhtisar eksekutif
- Pendahuluan
- Definisi masalah
- Tujuan dan kendala sistem
- Kriteria kinerja
- Rancangan sistem
4. Fase Penerapan
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan
mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu
sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan
baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk
mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan
cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan
kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta
kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai
jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui.
Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP),
yang berisi antara lain :
- Suratyang ditransmisikan
- Tujuan dan kendala sistem
- Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.
- Jadwal pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana
peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya.
Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok
atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan
mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan
pemesanan.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri
perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan
oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi
yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang
terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya
adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat
lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok
perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk
memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator –
DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan
mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau
data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan
sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management
sistem – DBMS).
6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai
dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan.
Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus
dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak
orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan
peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding,
dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka
dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai,
tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai
menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan
pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar
dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan
menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka
manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak
maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus
diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali,
kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.
10. Masuk ke sistem baru.
Ada4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
- Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi.
- Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
- Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu.
- Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.
5. Fase Penggunaan
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
- Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang
diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
- Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan
untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi
tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation
review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut
diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
- Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi
dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya
disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem
dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
- Memperbaiki kesalahan
- Menjaga kemutakhiran sistem
- Meningkatkan sistem
- Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis
informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC
MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu
dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada
suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang
kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
- Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan
rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau
tidak.
3. PROTOTYPING
Prototipe (Prototyping).
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai
potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan
menghasilkan prototype (prototyping).
Adapun jenis-jenis Prototipe, yaitu :
Prototype jenis I, sesungguhnya
akan menjadi sistem operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai
berikut :
Prototype jenis II, merupakan
suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :
Daya tarik prototype, yaitu :
- Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
- Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
- Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
- Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
- Penerapan lebih mudah.
Potensi kegagalan prototype, yaitu :
- Bersifat tergesa-gesa.
- Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
- Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
- User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan
karakteristik sebagai berikut :
- Risiko tinggi
- Pertimbangan interaksi pemakai
- Jumlah pemakai banyak
- Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
- Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
- Sistem yang inovatif
- Perilaku pemakai yang sukar ditebak.
KESIMPULAN
Dari artikel diatas, dapat kita ketahui bahwa siklus
hidup didalam sistem memiliki beberapa fase yaitu :
1.FasePerencanaan
2.FaseAnalisisdanDisain
3.FasePerancangan
4.FasePenerapan
5. Fase Penggunaan
2.FaseAnalisisdanDisain
3.FasePerancangan
4.FasePenerapan
5. Fase Penggunaan
PENDAHULUAN
Pengendalian yang dimaksud dalam makalah ini adalah
sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi
adanya kesalahan-kesalahan . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil
ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.
PEMBAHASAN
A. PENTINGNYA KONTROL
- untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
- untuk memberi dukungan kepada manajer dalam
mengontrol area operasinya
B. TUGAS KONTROL CBIS
Mencakup semua fase siklus hidup, selama siklus hidup
dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan sistem,
desain dan operasi
- Metode Untuk Mendapatkan dan Memelihara Kontrol CBIS
- Manajemen dapat melakukan kontrol langsung
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenaan dengan proyeknya melalui pihak ketiga
- AREA PENGONTROLAN CBIS
- KONTROL PROSES PENGEMBANGA
Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dapat
memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana harus menjalani
tahapan/fase yang antara lain :
- Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala
- Fase Analisis & Disain > Mengidentifikasi
kebutuhan informasi
> Menentukan kriteria penampilan
> Menyusun disain dan standar operasi CBIS
- Fase Implementasi > Mendefinisikan program
pengujian yang dapat diterima
> Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan
> Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
- Fase Operasi & Kontrol > Mengontrol CBIS
selagi berevolusi selama fase SLC
> Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
Yang termasuk dalam kontrol proses pengembangan, yaitu
:
- Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
- Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
- Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
- Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
- Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
- Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
- Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
- KONTROL DISAIN SISTEM
- Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
- Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
- Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
- Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi :
- Permulaan Dokumentasi Sumber > Perancangan dokumentasi
> Pemerolehan dokumentasi
> Kepastian keamanan dokumen - Kewenangan > Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
- Pembuatan Input Komputer > Mengidentifikasi record input yang salah dan
memastikan semua data input
diproses - Penanganan Kesalahan > Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
- Penyimpanan Dokumen Sumber > Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan
dan dalam kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan
II. Entri Transaksi
- Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
- Entri Data
> Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online - Verifikasi Data
> Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
> Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system - Penanganan Kesalahan
> Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian - Penyeimbangan Batch
> Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama yang dibuat selama permulaan transaksi
III. Komunikasi Data
- Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalam sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgn baik
- Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
- Kontrol Pengiriman Data
- Kontrol Channel Komunikasi
- Kontrol Penerimaan Pesan
- Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan
IV. Pemrosesan Komputer
- Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
- Penanganan Data
- Penanganan Kesalahan
- Database dan Perpustakaan Software
- Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
- Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari :
- Kata kunci (Password)
- Direktori pemakai (User Directory)
- Direktori elemen data (Field Directory)
- Enkripsi (Encryption)
V. Output Komputer
- Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
- Distribusi
> Kontrol pada distribusi laporan berusaha untuk memastikan ketepatan orang yang menerima output. - Penyeimbangan Departemen Pemakai
> Bila departemen pemakai menerima output dari komputer, maka keseluruhan kontrol dari output dibandingkan dengan total yang sama yang telah ditetapkan pada waktu pertama kali data input dibuat. - Penanganan Kesalahan
Kelompok kontrol tertentu dapat ditetapkan didalam area pemakai dengan menjalankan prosedur formal untuk mengoreksi kesalahan. - Penyimpangan Record
> Tujuan komponen kontrol yang terakhir ini adalah untuk memelihara keamanan yang tepat terhadap output komputer dan untuk mengontrol penyelesaian yang sia-sia. - Penyeimbangan Operasi Komputer
> Kontrol ini memungkinkan pelayanan informasi untuk memverifikasi bahwa semua batch dan transaksi yang diterima dari departemen pemakai telah diproses.
- Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk
mencapai efisiensi dan keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :
- Struktur organisasional
> Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri. - Kontrol perpustakaan
> Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya. - Pemeliharaan Peralatan
> Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal. - Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
> Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer. - Perencanaan disaster
- Rencana Keadaan darurat
> Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan - Rencana Backup
> Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal. - Rencana Record Penting
> Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat. - Rencana Recovery
> Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.
KESIMPULAN
Keamanan adalah proteksi/perlindungan sumber-sumber
fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia.6 cara untuk menembus
keamanan data dan Informasi yaitu ACCIDENTAL & INTERNATIONAL yang
masing-masing terdiri dari modification, destruction & dislosure.
Pengendalian Sistem Informasi yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer
system informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam
system teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam
mencegah ancaman dan gangguan terhadap system informasi. Tujuan
pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti
yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi
tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan Properti Sistem.
PENDAHULUAN
Pada awalnya komputer ditemukan, ia belum bisa
berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana.
Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai berkembang
pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer
sudah menjamur di mana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh
perusahaan-perusahaan, universitas-univeristas, atau lembaga-lembaga lainnya,
tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya
kita memiliki radio.
Kebanyakan
pemakai komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor.
Suatu perusahaan yang besar seringkali memiliki kantor-kantor cabang. Apabila
suatu perusahaan yang mempunyai cabang di beberapa tempat adalah tidak efisien
apabila setiap kali dilakukan pengolahan datanya harus dikirim ke pusat
komputernya dengan cara manual. Perlu diperhatikan bahwa berfungsinya suatu
komputer untuk menghasilkan informasi yang benar-benar handal, maka sedapat
mungkin data yang dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama pencatat
datanya, dan belum mengalami pengolahan dari tangan ke tangan.
Pengertian Komunikasi data berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan
sistem transmisi elektronik satu terminal komputer ke terminal komputer lain.
Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang
dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke
terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk
terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner,
plotter dan lain sebagainya.
PEMBAHASAN
komunikasi data adalah proses
pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device
(alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung
dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet
Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
- Melalui Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya.
Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa
layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL),
Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
- Melalui Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah
yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak
memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang
lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via
satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari
(Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Mengapa diperlukan suatu teknik komunikasi data antar
komputer satu dengan komputer atau terminal yang lain. Salah satunya adalah
sebagai berikut :
- Adanya distributed processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran data.
- Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
- Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
- Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan komputer mulai berkembang di awal tahun 1980
sebagai media komunikasi komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat
ini komputer menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh
bentuk informasi melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi bisa
diakses dari rumah dengan biaya yang murah. Komunikasi data sebenarnya
merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda yaitu pengolahan
data dan telekomunikasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi data memberikan
layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem komputer.
- MODEL KOMUNIKASI
Dalam proses komunikasi data dari satu lokasi ke
lokasi yang lain, harus ada minimal 3 unsur utama sistem yaitu sumber data,
media transmisi dan penerima. Andaikan salah satu unsur tidak ada, maka
komunikasi tidak dapat dilakukan. Secara garis besar proses komunikasi data
digambarkan berikut ini :
Sumber Data.
Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas
untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini
membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber
pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah
informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media
transmisi yang digunakan, antara lain pulsa listrik, gelombang elektromagnetik,
pulsa digital. Contoh dari transmisi adalah modem yaitu perangkat yang bertugas
untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog
yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.
Media Transmisi
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses
pengiriman data daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi
data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang
dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam
hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi
data yaitu kapasitas dan tipe channel transmisi, kode transmisi, mode
transmisi, protokol yang digunakan dan penggunaan kesalahan transmisi.
Beberapa media transmisi yang digunaka antara lain:
twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan gelombang elektromagnetik.
·
Penerima Data.
Pengertian penerima data adalah alat yang menerima
data atau informasi, misalkan pesawat telepon, terninal komputer, dan
lain-lain. Berfungsi mnerima data yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi.
Perima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima
sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang
dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Sebagai contoh modem yang
berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal analog yang dikirim melalui
kabel telepon dan mengubahnya menjadi suatu bit stream agar dapat ditangkap
oleh komputer penerima.
Untuk mempermudah pengertian, komunikasi dapat
dijelaskan dengan suatu model komunikasi yang sederhana, seperti pada gambar
4.2. Kegunaan dasar dari sistem komunikasi ini adalah menjalankan pertukaran
data antara 2 pihak. Pada gambar diberikan contoh, yaitu komunikasi antara
sebuah workstation dan sebuah server yang dihubungkan sengan sebuah jaringan
telepon. Contoh lainnya bisa berupa pertukaran sinyal-sinyal suara antara 2
telepon pada satu jaringan yang sama.
Berikut ini penjelasan dari contoh komunikasi data
tersebut
- Source (Sumber). Peralatan ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan. Misalkan telepon dan PC (Personal Computer)
- Transmiter (Pengirim). Biasanya data yang dibangkitkan dari sistem sumber tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmisi cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi berurutan. Sebagai contoh, sebuah modem tugasnya menyalurkan suatu digital bit stream dari suatu alat yang sebelumnya sudah dipersiapkan misalnya PC, dan menstransformasikan bit stream tersebut menjadi suatu sinyal analog yang dapat ditransmisikan melalui jaringan telepon.
- Sistem Transmisi. Berupa jalur transmisi tunggal atau jaringan kompleks yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan.
- Receiver (Penerima). Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem akan menerima suatu sinyal analog yang datang dari jaringan atau jalur transmisi dan mengubahnya menjadi suatu digital bit stream.
- Destination (Tujuan). Menangkap data yang dihasilkan okeh receiver.
- BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DATA
Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline
communication system (sistem komunikasi offline) atau online communication
system (sistem komunikasi online). Sistem komunikasi data dapat dimulai dengan
sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan akses terminal, yaitu jaringan
yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke fasilitas yang tersedia
dalam jaringan tersebut. Operator bisa mengakses komputer guna memperoleh
fasilitas, misalnya menjalankan program aplikasi, mengakses database, dan
melakukan komunikasi dengan operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua
fasilitas ini harus tampak seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya
secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.
o Sistem Komunikasi Off line.
Sistem komunikasi Offline adalah suatu sistem pengiriman
data melalui fasilitas telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan
data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses oleh CPU (Central
Processing Unit). Seperti pada Gambar 4.3, di mana data yang akan diproses
dibaca oleh terminal, kemudian dengan menggunakan modem, data tersebut dikirim
melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima juga oleh modem,
kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam seperti pada disket,
magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam data ini, nantinya dapat
diproses oleh komputer.
Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam sistem
komunikasi offline, antara lain :
1. Terminal
Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk
mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas
telekomunikasi. Peralatan terminal ini bermacam-macam, seperti magnetic tape
unit, disk drive, paper tape, dan lain-lain.
2. Jalur komunikasi
Jalur komunikasi adalah fasilitas telekomunikasi yang
sering digunakan, seperti :
telepon, telegraf, telex, dan dapat juga
dengan fasilitas lainnya.
3. Modem
Model adalah singkatan dari Modulator / Demodulator.
Suatu alat yang mengalihkan data dari sistem kode digital ke dalam sistem kode
analog dan sebaliknya.
o Sistem Komunikasi On line.
Pada sistem komunikasi On line ini, data yang dikirim
melalui terminal komputer bisa langsung diperoleh, langsung diproses oleh
komputer pada saat kita membutuhkan.
Sistem Komunikasi On line ini dapat berupa:
- Realtime system
- Batch Processing system
- Time sharing system
- Distributed data processing system
o Realtime system
Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan
data ke pusat komputer, diproses di pusat komputer seketika pada saat data
diterima dan kemudia mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat
itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori
sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang dari suatu
bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu
dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui
apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak.
Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan
waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini
berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat
komputer dalam waktu yang relatif cepat.
Pada realtime system, merupakan komunikasi data dengan
kecepatan tinggi. Kebutuhan informasi harus dapat dipenuhi pada saat yang sama
atau dalam waktu seketika itu juga. Pada sistem ini proses dilakukan dalam
hitungan beberapa detik saja, sehingga diperlukan jalur komunikasi yang cepat,
sistem pengolahan yang cepat serta sistem memori dan penampungan atau buffer
yang sangat besar.
o Time sharing system
Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan
online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang
diperlukan pemakai (gambar 4.5). Disebabkan waktu perkembangan proses CPU
semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan
dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan
melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Christopher Strachy pada tahun
1959 telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU.
Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time
sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan
diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8
pemakai dengan menggunakan komputer IBM 7090.
Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat
dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang
nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka
buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator pada terminal
tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian data tersebut dikirim
secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti
yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi
yang baru saja dilakukan.
o Distributed data processing system
Distributed data processing (DDP) system merupakan
bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing
system. Bila beberapa sistem komputer yang bebas tersebar yang masing-masing
dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi,
maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. DDP system dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara
geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan seitap komputer mampu
memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan berhubungan dengan
komputer lain dalam suatu sistem.
Setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil
dari komputer pusat dan mempunyai simpanan luar sendiri serta dapat melakukan
pengolahan data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dioleh
di tempat sendiri, dapat diambil dari komputer pusat.
JARINGAN KOMUNIKASI DATA
Jaringan Komunikasi data atau Jaringan Komputer
merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan
protokol dan media transmisi tertentu. Berdasarkan luas area cakupan yang
dicapai jaringan komputer dapat diklasifikan menjadi : Local Area Network (LAN)
dan Wide area Network (WAN). Luas cakupan LAN lebih kecil dari WAN biasanya
terdiri dari sekelompok gedung yang saling berdekatan.
Topologi jaringan
merupakan suatu cara untuk menghubungkan komputer atau
terminal-terminal dalam suatu jaringan. Model dari topologi jaringan yang ada
antara lain: Star, Loop, ring dan Bus.
Topologi Star
Pada topologi ini LAN terdiri dari sebuah cntral node
yang berfungsi sebagai pengatur arus informasi dan penanggung jawa komunikasi
dalam suatu jaringan. Jadi jika node yang satu ingin berkomunikasi dengan node
yang lain maka harus melalui sentral node. Fungsi central node disini sangat
penting, biasanya dalam sistem ini harus mempunyai kehandalan yang tinggi.
Topologi Bus
Pada topologi bus ini, node yang satu dengan node yang
lain dihubungkan dengan jalur data atau bus. Semua node memiliki status yang
sama antara satu dengan yang lainnya.
Topologi Loop
Topologi Loop ini menghubungkan antar node secara
serial dalam bentuk suatu lingkaran tertutup. Semua node memiliki status yang
sama.
Pada topologi loop ini, setiap node dapat melakukan
tugas untuk operasi yang berbeda-beda. Topologi ini memiliki kelemahan, jika
salah satu node rusak maka akan dapt menyebabkan gangguan komunikasi antar node
satu dengan yang lainnya.
Topologi Ring
Topologi ring atau topologi cincin ini merupakan
topologi hasil penggabungan antara topologi loop dengan topologi bus.
Keuntungannya adalah bahwa jika salah satu node rusak, maka tidak akan
mengganggu jalannya komunikasi antar node karena node yang rusak tersebtu
diletakkan terpisah dari jalur data.
PROTOKOL
Protokol dipergunakan untuk proses komunikasi data
dari sistem-sistem yang berbeda-beda. Protokol merupakan sekumpulan aturan yang
mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, proses transfer
suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan
komunikasi data antara alat-alat komunikasi tersebut supaya komunikasi dapat
berjalan dan dilakukan dengan benar.
Beberapa hal yang berhubungan dengan tugas-tugas
protokol antara lain:
- Mengaktifkan jalur komunikasi data langsung, serta sistem sumber harus menginformasikan identitas sistem tujuan yang diinginkan kepada jaringan komunikasi.
- Sistem sumber harus dapat memastikan bahwa sistem tujuan benar-benar telah siap untuk menerima data.
- Aplikasi transfer file pada sistem sumber harus dapat memastikan bahwa program manajemen file pada sistem tujuan benar-benar dipersiapkan untuk menerima dan menyimpan file untuk beberapa user tertentu.
- Bila format-format file yang dipergunakan pada kedua sistem tersebtu tidak kompatibel, maka salah satu satau sistem yang lain harus mamapu melakukan fungsi penerjemahan format.
Standarisasi Protokol
Beragamnya berbagai komponen dan perangkat komputer
dalam suatu jaringan, membutuhkan suatu standard protokol yang dapt digunakan
oleh beragam perangkat tersebut. Modedl OSI (Open Systems Interconnection)
dikembangkan oleh ISO(International Organization for Standardization) sebagai
model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi
pengembangan standard-standard protokol. Model OSI terdiri dari tujuh lapisan,
yaitu :
- Application
- Presentation
- Session
- Transport
- Network
- Data Link
- Physical
Penjelasan dari ketujuh lapisan OSI diatas dijelaskan
sebagai berikut :
- Application Layer
Merupakan lapisan yang menyediakan akses ke lingkungan
OSI bagi pengguna serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.
2. Presentation Layer
Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk
bermacam-macam representasi data. Juga melakukan proses kompresi dan enkripsi
data agar keamanan dapat lebih terjamin.
3. Session Layer
Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara
aplikasi-aplikasi; menentukan, menyusun, mengatur dan mengakhiri sesi koneksi
diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.
4. Transport Layer
Menyediakan transfer data yang handal dan transparan
diantara titik-titik ujung; menyediakan perbaikan end to end error dan flow
control.
5. Network Layer
Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan
keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-teknologi switching yang
dipergunakan untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun, mempertahankan,
serta mengakhiri koneksi.
6. Data Link Layer
Menyediakan transfer informasi yang reliabel melewati
link fisik; mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan,
kontrol error, dan flow control.
7. Physical Layer
Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak
terstruktur sepanjang media physical (physical medium); berhubungan dengan
karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk mengakses media
fisikal.
KESIMPULAN
komunikasi data adalah proses
mengirimdan menerima data/informasi dari dua device atau lebih. alat-alat
seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain yang terhubung dalam
sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet adalah salah
satu bentuk dari komunikasi data. dan pada era sekarang ini. komunikasi data
sudah menjadi hal yang lumrah dan telah dilakukan jutaan kali disetiap harinya.